Kamis, 08 Maret 2012

MYCOTOKSIN

Mykoyoksin merupakan suatu metabolit sekunder yang dihasilkan oleh jamur. Mykotoksin sangat merugikan bagi kelangsungan hidup makluk hidup. Mykotoksin menginfeksi makluk hidup melalui makanan yang tercemar, minuman yang tercemar atau melalui udara. Ada beberapa cara mycotoksin menginfeksi makluk hidup yaitu
  1.  mycotoksin menginfeksi bahan makanan sebelum panen
  2.  mycotoksin menginfeksi bahan makanan selama penyimpan atau pasca panen
  3.  mycotoksin menginfeksi ransum selama penyimpanan
  4.  mycotoksin menginfeksi saluran pencernaan ataupun pernafasan
ada beberapa jamur yang menginfeksi bahan makanan diladang sebelum panen yaitu nigospora, fusarium, caphalosporium, clasdoporium dan diplodia. Jamur yang paling berbahaya yang dapat menimbulkan toksikosis adalah jamur yang menginfeksi bahan makanan selama penyimpanan yaitu aspergilus flavus, dan jamur yang menginfeksi saluran pencernaan yaitu candida albicons.
Beberapa bahan makanan yang ditumbuhi jamur dan ditemukan mycotoksin yaitu padi, jagung, gandum, sorgum, dan kedelai. Pertumbuhan jamur dipengaruhi beberapa faktor yaitu intrensik dan ekstrensik. Bila kedua faktor ini memungkinkan maka jamur akan tumbuh dengan baik sehingga bahan makanan tersebut besar kemungkinan terinfeksi mycotoksin
Untuk mengatasi pertumbuhan jamur pada bahan makanan terutamabahan makanan untuk ternak maka perlu diperhatikan faktor intrensik maupun ekstrensik agar pertumbuhan jamur dapat dikendalikan. Tindakan itu meliputi 
  1. mengeringkan bahan makanan sampai kadar air <12%
  2. menyimpan bahan makanan ditempat yg kering . 
  3. mejaga agar tempat penyimpanan tidak lembab dengan memberi alas tempat penyimpanan bahan makanan dengan pallet. Jarak ideal minimal 15 cm dari lantai.
  4. menambahkan mycotoksin binder pada bahan makanan.
Ternak mempunyai sensitivitas yang tinggi terhadap mycotoksin terutama pada layer. Pada level 50 ppb saja sudah dapat menggangu pertumbuhan layer. Apalagi bila kadar mycotoksin sudah melebihi 50 ppb akan dapat menimbulkan efek toksikosis yang sangat merugikan bagi peternak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar