Sabtu, 10 Maret 2012

FAKTOR PENUNJANG PRODUKTIVITAS LAYER

Salah satu tujuan utama dalam peternakan unggas terutama layer adalah pencapaian produksi telur yang optimal. Namun kadangkala ada saja kendala yang menghadang dalam pencapaian produksi yang optimal.
Ada beberapa faktor yang perlu dikaji bilamana pencapaian produksi telur pada layer tidak bisa maksimal, atau bila sudah maksimal akan tetapi produksi yang dihasilkan tiba-tiba merosot dengan cepat atau tajam. Hal ini akan memberikan dampak buruk bagi peternak karena peternak akan mengalami kerugian yang sangat besar.
Beberapa faktor tersebut adalah :

  • Pakan
Pakan memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup ternak dan produktivitas ternak itu sendiri. pakan ternak yang baik adalah pakan yang kandungan nutrisinya mampu untuk memenuhi kebutuhan untuk melangsungkan hidup ternak tersebut dan untuk proses produksi. yang tak kalah pentingnya pakan jangan sampai terkontaminasi oleh bibit penyakait atau jamur.
  • Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan juga mempunyai peranan penting untuk pencapaian produksi telur yang optimal. Sebaiknya kondisi lingkungan kandang diciptakan untuk kenyamanan ternak yang kita pelihara. Suhu, kelembabaan, pencahayaan, dan sirkulasi udara di dalam kandang mutlak harus diperhatikan agar layer yang kita pelihara mendapatkan kenyamanan di dalam kandang.
  • Kualitas ayam
Kualitas ayam disini yang pelu diperhatikan adalah kwalitas starter, kwalitas grower. dan kwalitas layer itu sendiri. Pada masa tahapan-tahapan usia ayam tersebut sangat memerlukan perhatian dan tindakan yang tepat agar supaya produksi telur yang dihasilkan bisa optimal
  • Stress
Sebisa mungkin layer dijaga jangan sampai stres, karena stres memicu berkurangnya kesehatan dan kekebalan tubuhnya berkurang. Sehingga berbagai penyakit akan mudah menginfeksi. Yang perlu diwaspadai jangan sampai terjadi infeksi virus. Ada beberapa virus yang dapat menurunkan produksi telur. Yang paling saring terjadi adalah infeksi dari virus IB, ND, AI dan EDS.

Bila semua faktor tersebut dapat terpenuhi maka dapat dipastikan layer akan sehat dan produksi yang dicapai bisa optimal.

Jumat, 09 Maret 2012

PENTINGNYA BIO SECURITY

Biosecurity adalah hal yang sangat penting dan tak bisa dipisahkan dari tujuan pencapaian produksi yang maksimal dalam sebuah peternakan terutama peternakan unggas khususnya layer. Karena pada peternakan unggas terutama layer penyakit infeksius virus sangat tinggi, maka dibutuhkan sistem biosecuriti yang tepat untuk mengurangi penyakit infeksius dari virus untuk menanggulangi resiko kerugian yang besar dari para peternak.
Biosecuriti pada peternakan unggas terdiri dari 2 elemen penting yang tak bisa dipisahkan.2 elemen penting tersebut adalah :
  • BIO- KONTAIMEN
Bio kontaimen adalah pencegahan agar ternak unggas terutama layer terhindar dari infeksi virus. Dengan keberhasilan pengendalian virus yang berada dilapangan maka kemungkinan ternak unggas terutama layer akan terhindar dari penyakit infeksi virus sehingga kerugian bagi peternak dapat diminimalisir dan peternak dapat menghemat biaya untuk membeli obat-obatan.
  • BIO-EKSLUSI
Bio ekslusi adalah pencegahan agar virus yang sudah menginfeksi tidak menyebar atau menular ke unggas lain. Hal ini dapat mencegah kerugian yang lebih besar yang harus ditanggung oleh peternak.

Pada peternakan unggas terutama layer penerapan bio securiti yang tepat pada garis besarnya mempunyai tujuan sebagai berikut

  1. meminimalasir keberadaan bibit penyakit.
  2. meminimalisir agen penyakit untuk berhubungan dengan induk semangnya
  3. meminimalisir agen penyakit seminimal mungkin
  4. mencegah penularan penyakit dari peternakan tertular dan mencegah penularan penyakit
Meskipun biosecuriti bukan satu-satunya cara untuk pencegahan suatu penyakit, tetepi bio sekuriti merupakan prajurit pertama dalam pencegahan ataupun pengendalian penyakit.

Kamis, 08 Maret 2012

MYCOTOKSIN

Mykoyoksin merupakan suatu metabolit sekunder yang dihasilkan oleh jamur. Mykotoksin sangat merugikan bagi kelangsungan hidup makluk hidup. Mykotoksin menginfeksi makluk hidup melalui makanan yang tercemar, minuman yang tercemar atau melalui udara. Ada beberapa cara mycotoksin menginfeksi makluk hidup yaitu
  1.  mycotoksin menginfeksi bahan makanan sebelum panen
  2.  mycotoksin menginfeksi bahan makanan selama penyimpan atau pasca panen
  3.  mycotoksin menginfeksi ransum selama penyimpanan
  4.  mycotoksin menginfeksi saluran pencernaan ataupun pernafasan
ada beberapa jamur yang menginfeksi bahan makanan diladang sebelum panen yaitu nigospora, fusarium, caphalosporium, clasdoporium dan diplodia. Jamur yang paling berbahaya yang dapat menimbulkan toksikosis adalah jamur yang menginfeksi bahan makanan selama penyimpanan yaitu aspergilus flavus, dan jamur yang menginfeksi saluran pencernaan yaitu candida albicons.
Beberapa bahan makanan yang ditumbuhi jamur dan ditemukan mycotoksin yaitu padi, jagung, gandum, sorgum, dan kedelai. Pertumbuhan jamur dipengaruhi beberapa faktor yaitu intrensik dan ekstrensik. Bila kedua faktor ini memungkinkan maka jamur akan tumbuh dengan baik sehingga bahan makanan tersebut besar kemungkinan terinfeksi mycotoksin
Untuk mengatasi pertumbuhan jamur pada bahan makanan terutamabahan makanan untuk ternak maka perlu diperhatikan faktor intrensik maupun ekstrensik agar pertumbuhan jamur dapat dikendalikan. Tindakan itu meliputi 
  1. mengeringkan bahan makanan sampai kadar air <12%
  2. menyimpan bahan makanan ditempat yg kering . 
  3. mejaga agar tempat penyimpanan tidak lembab dengan memberi alas tempat penyimpanan bahan makanan dengan pallet. Jarak ideal minimal 15 cm dari lantai.
  4. menambahkan mycotoksin binder pada bahan makanan.
Ternak mempunyai sensitivitas yang tinggi terhadap mycotoksin terutama pada layer. Pada level 50 ppb saja sudah dapat menggangu pertumbuhan layer. Apalagi bila kadar mycotoksin sudah melebihi 50 ppb akan dapat menimbulkan efek toksikosis yang sangat merugikan bagi peternak.

Selasa, 06 Maret 2012

GALERY WITH PROF.CHARLES

Add caption
PERSIAPAN BEDAH

TELUR PUTIH = ADA INDIKASI INFEKSI MIKOTOKSIN, EDS ATAU IB
PUTIH TELUR ENCER DI LUAR SALAH SATU TANDA INFEKSI EDS
BLOOD SPOT SALAH SATU TANDA INFEKSI MIKOTOKSIN
CANGKANG TELUR RAPUH SALAH SATU TANDA INFEKSI IB
BLOOD SPOT SALAH TANDA LAYER TERINFEKSI MIKOTOKSIN
KULIT TELUR RAPUH TANDA LAYER TERINFEKSI IB
KULIT TELUR PUTIH DAN RAPUH
PUTIH TELUR ADA BLOOD SPOT TANDA LAYER TERINFEKSI MICOTOKSIN
PUTIH TLR ENCER DILUAR DIDALAM MASIH KENTAL TANDA LAYER TERINFEKSI EDS
KULIT TLR PUCAT TANDA LAYER TERINFEKSI IB
PUTIH TELUR ENCER DILUAR DAN MASIH KENTAL DIDALAM. TANDA LAYER TERINFEKSI EDS
PUTIH TLR ENCER DILUAR DAN MASIH KENTAL DIDALAM TANDA LAYER TERINFEKSI EDS
PUTIH TELUR ENCER DILUAR DAN MASIH KENTAL DIDALAM TANDA LAYER TERINFEKSI EDS
KULIT TLR PUCAT ADA INDIKASI LAYER TERINFEKSI IB
PUTIH TELUR ENCER DILUAR DAN MASIH KENTAL DIDALAM TANDA LAYER TERINFEKSI EDS

KULIT TLR PUCAT ADA INDIKASI LAYER TERINFEKSI IB
EDS
PUTIH TELUR ADA BLOOD SPOT ADA INDIKASI LAYER TERINFEKSI MICOTOKSIN
EDS
KULIT TLR PUTIH
BLOOD SPOT (MYCOKSIN)
BENTUK TLR ABNORMAL ADA INDIKASI LAYER TERINFEKSI IB
PUTIH TELUR ENCER DIDALAM MAUPUN DILUAR ADA INDIKASI LAYER TERINFEKSI IB
AYAM MULAI MENGAMBIL CADANGAN PROTEIN DARI KARKAS
AYAM MULAI MENGAMBIL CADANGAN ENERGI DARI LEMAK
OVARIUM TERINFEKSI GRAM NEGATIF
GINJAL BENGKAK (OKRATOKSIN)
LIMFA KECIL (IMUNOSUPRESIF) DAN OVARIUM MEMBUBUR KARENA MYCOTOKSIN
LIMFA KECIL OVARIUM MEMBUBUR AN GIZARD HITAM (MYCOTOKSIN)
AYAM MULAI MENGAMBIL PROTRIN DARI KARKAS
GINJAL BENGKAK (OKRATOKSIN)
T2 TOKSIN
USUS BEKAS KOKSI


OVARIUM MEMBUBUR KARENA MYCOTOKSIN
GINJAL BENGKAK (OKRATOKSIN)
OVIDUK RUSAK
PROFENTIKULUS BENGKAK OVARIUM MEMBUBUR
CROP ADA CANDIDA
GIZARD TERKENA T2 TOKSIN
OKRATOKSIN
PROFEN BENGKAK
USUS BEKAS KOKSI

OVARIUM MEMBUBUR
OVARIUM MEMBUBUR
OVARIUM MEMBUBUR
GINJAL BENGKAK
PROFEN BENGKAK


T2 TOKSIN DI MULUT
AKIBAT DARI T2 TOKSIN
DAMPAK DARI T2 TOKSIN
OKRATOKSIN


OVIDUK ADA KERUSAKAN
OKRATOKSIN
OKRATOKSIN
DAMPAK DARI MYCOTOKSIN